BAB I
BESARAN DAN
SATUAN
Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah
mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1.
Menjelaskan definisi besaran
2.
Menyebutkan macam-macam besaran
3.
Menjelaskan sistem satuan
4.
Menjelaskan penetapan satuan
5.
Menjelaskan dimensi
6. Menyebutkan macam-macam alat ukur
1.1 Besaran
Besaran adalah
sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah
membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam
fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan
terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang
sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan
terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Besaran ada 2 macam, yaitu :
1.1.1 Besaran Pokok
Besaran pokok
adalah besaran yang satuannya didefinisikan atau ditetapkan terlebih dahulu,
yang berdiri sendiri, dan tidak tergantung pada besaran lain. Para ahli
merumuskan tujuh macam besaran pokok, seperti yang ditunjukkan pada tabel.
Besaran Pokok
|
Simbol Besaran
|
Satuan
|
Simbol Satuan
|
Dimensi
|
Panjang
|
L
|
Meter
|
M
|
L
|
Massa
|
M
|
Kilogram
|
Kg
|
M
|
Waktu
|
T
|
Sekon
|
S
|
T
|
Kuat Arus
Listrik
|
I
|
Ampere
|
A
|
I
|
Suhu
|
T
|
Kelvin
|
K
|
Ѳ
|
Jumlah Zat
|
N
|
Mol
|
Mol
|
J
|
Intensitas
Cahaya
|
IV
|
Kandela
|
Cd
|
N
|
Tabel 1.1 tabel besaran
pokok
1.1.2 Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau
didefinisikan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disesuaikan dengan
satuan besaran pokoknya. Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah
luas. Luas merupakan hasil kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar.
Oleh karena itu, luas merupakan turunan dari besaran panjang.
Luas = Panjang
(m) x Panjang(m)
= m2
|
Besaran turunan yang lain misalnya volume. Volume merupakan
kombinasi tiga besaran panjang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Volume juga
merupakan turunan dari besaran panjang. Adapun massa jenis merupakan kombinasi
besaran massa dan besaran volume. Selain itu, massa jenis merupakan turunan
dari besaran pokok massa dan panjang.
1.2 Sistem Satuan
Satuan merupakan
salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya
berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan.
Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan
persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk
menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem
Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan
Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional
serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari
kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan
yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre –
Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun
1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke
dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran
pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan
kandela.
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan
desimal yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu
sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter –
Gram – Second (CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
1.2.1
Satuan
Standar Panjang
Satuan besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam meter (m).
Ketika sistem metrik diperkenalkan, satuan meter diusulkan setara dengan
sepersepuluh juta kali seperempat garis bujur bumi yang melalui kota Paris.
Tetapi, penyelidikan awal geodesik menunjukkan ketidakpastian standar ini,
sehingga batang platinairidium yang asli dibuat dan disimpan di Sevres dekat
Paris, Prancis. Jadi, para ahli menilai bahwa meter standar itu kurang teliti
karena mudah berubah.Para ahli menetapkan lagi patokan panjang yang nilainya
selalu konstan. Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter adalah panjang yang
sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan
oleh atom-atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik.
Definisi baru menyatakan bahwa satuan panjang SI adalah panjang lintasan yang
ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 299.792.458 1sekon. Angka
yang sangat besar atau sangat kecil oleh ilmuwan digambarkan menggunakan awalan
dengan suatu satuan untuk menyingkat perkalian atau pembagian dari suatu
satuan.
1.2.2
Satuan
Standar Masa
Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Satu kilogram
standar adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium
yang disimpan di Sevres, Prancis. Silinder platina iridium memiliki diameter
3,9 cm dan tinggi 3,9 cm. Massa 1 kilogram standar mendekati massa 1 liter air
murni pada suhu 4 oC.
1.2.3
Satuan
Standar Waktu
Satuan SI waktu adalah sekon (s). Mula-mula ditetapkan bahwa satu
sekon sama dengan 1/86.400 rata-rata gerak semu matahari mengelilingi Bumi.
Dalam pengamatan astronomi, waktu ini ternyata kurang tepat akibat adanya
pergeseran, sehingga tidak dapat digunakan sebagai patokan. Selanjutnya, pada
tahun 1956 ditetapkan bahwa satu sekon adalah waktu yang dibutuhkan atom
cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
1.2.4
Satuan
Standar Arus Listrik
Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere
didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada
dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas
penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum,
yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 × 10–7
Nm–1.
1.2.5
Satuan
Standar Suhu
Suhu
menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan standar suhu adalah kelvin (K),
yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya
sama dengan 1/273,16dari suhu titik tripel air. Titik tripel menyatakan
temperatur dan tekanan saat terdapat keseimbangan antara uap, cair, dan padat
suatu bahan. Titik tripel air adalah 273,16 K dan 611,2 Pa. Jika dibandingkan
dengan skala thermometer Celcius, dinyatakan sebagai berikut :
T = 273,16o + tc
1.2.6
Satuan
Standar Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang
besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi
monokromatik dengan frekuensi 540 × 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran
1/683watt per steradian pada arah tertentu.
1.2.7
Satuan
Standar Jumlah Zat
Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu mol setara dengan
jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2
10-2 kg karbon-12. Partikel elementer merupakan unsur fundamental yang
membentuk materi di alam semesta. Partikel ini dapat berupa atom, molekul,
elektron, dan lain-lain.
1.3 Penetapan Satuan
a.
Satu meter adalah 1.650.763,73 kali
panjang gelombang cahaya merah jingga yang dipancarkan isotop krypton 86.
b. Satu
kilogram adalah massa sebuah silinder platina iridium yang aslinya disimpan di
Biro Internasional tenyang berat dan ukuran di Serves, Perancis.
c. Satu
sekon adalah 9.192.631.770 kali perioda getaran pancaran yang dikeluarkan atom
Cesium 133.
d. Satu
Ampere adalah Jumlah muatan listrik satu coulomb ( 1 coulomb = 6,25.1018
elektron ) yang melewati suatu penampang dalam 1 detik.
e. Suhu
titik lebur es pada 76 cm Hg adal : T = 273,150 K, Suhu titik didih
air pada 76 cm Hg adalh : T = 373,150 K.
f.
Satuan Kandela adalah benda hitam
seluas 1 m2 yang bersuhu Hk lebur platina( 1773 C ) akan memancarkan
cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 x 105 kandela.
g. Satu
mol zat terdiri atas 6,025 x 1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023
disebut dengan bilangan avogadro ).
* Bilangan
Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan membilang.
* Bilangan Tidak Eksak : Bilangan yang
diperoleh dari pekerjaan mengukur.
1.4 Dimensi
Dimensi suatu
besaran menggambarkan bagaimana suatu besaran tersusun dari besaran pokok.
Besaran Pokok
|
Dimensi
|
Panjang
|
L
|
Massa
|
M
|
Waktu
|
T
|
Kuat Arus
Listrik
|
I
|
Suhu
|
Ѳ
|
Jumlah Zat
|
J
|
Intensitas
Cahaya
|
N
|
Tabel 1.2 besaran pokok dan
dimensi
Untuk mengetahui
dimensi pada besaran turunan, dapat kita ketahui dari dimensi – dimensi diatas.
Misalnya :
a.
Luas = panjang x lebar (1.2)
= L x L
= L2
b.
F
= m . a (1.3)
gaya
= massa x percepatan
=
( M ) ( L T-2 )
=
M L T-2
1.5 Macam-macam Alat Ukur
a. Mistar
Mistar digunakan
untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas keteliatian 0,5 mm.
b. Jangka
Sorong
Jangka Sorong
digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm.
c. Mikrometer
sekrup
Mikrometer sekrup
digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01mm.
d. Neraca
( timbangan )
Neraca (
timbangan ) digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
e. Stopwatch
Stopwatch
digunakan untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
f.
Dinamometer
Dinamometer
digunakan mengukur besarnya gaya.
g. Termometer
Termometer
digunakan untuk mengukur suhu.
h. Higrometer
Higrometer
digunakan untuk mengukur kelembaban suatu udara.
i.
Ampermeter
Amperemeter
digunakan untuk mengukur kuat arus.
j.
Ohm meter
Ohmmeter
digunakan untuk mengukur tahanan (hambatan) listrik.
k. Volt
meter
Voltmeter
digunakan untuk mengukur tegangan listrik.
l.
Barometer
Barometer
digunakan untuk mengukur tegangan udara luar.
m. Manometer
Manometer
digunakan untuk mengukur tegangan udara tertutup.
n. Hidrometer
Hidrometer
digunakan untuk mengukur berat jenis larutan.
o. Kalorimeter
Kalorimeter
digunakan untuk mengukur besarnya kalor jenis suatu zat.
1.6 Angka Penting
Semua
angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA PENTING, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka
terakhir yang ditaksir ( Angka taksiran ). Hasil pengukuran dalam fisika tidak
pernah eksak, selalu terjadi kesalahan pada waktu mengukurnya. Kesalahan ini
dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur yang lebih teliti. Ketentuan
angka penting adalah sebagai berikut :
1. Semua
angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 14,256 ( 5 angka penting ).
2. Semua
angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua
angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi
terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
4. Angka
nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang
tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 23,50000 ( 7 angka penting ).
5. Angka
nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 ( 2 angka penting ).
6. Angka
nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting.
Contoh :
0,0000352 ( 3 angka penting ).
Latihan Soal
Jawablah
pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1.
Apa yang anda ketahui tentang besaran
?
2.
Apa yang dimaksud besaran pokok ?
3.
Apa yang dimaksud besaran turunan ?
4.
Sebutkan 5 contoh besaran pokok !
5.
Sebutkan 5 contoh besaran turunan !
6.
Apa kegunaan dari Hidrometer dan
Higrometer ?
7.
Tulislah dimensi dari gaya !
8.
Tulislah dimensi dari daya !
9.
Berapa angka penting pada “303,004”?
10. Berapa
angka penting pada “303000”?
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking