BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasioanal maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.perkembangan
ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran dari para manajer dalam
pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu memperoleh informasi yang
paling akurat yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang
pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses
pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan
informasi.Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola
pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen (SIM) yaitu suatu
sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur.Informasi ini
dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan
serta hasil yang ingin dicapai.
Menurut Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd, pendidikan kejuruan memiliki kaitan langsung dengan proses industrialisasi, terutama bila dikaitkan dengan fungsinya memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan dpat diandalakn serta punya visi perhatian yang sungguh-sungguh kepada pengembangan teknologi. Dalam hal ini Sistem informasi Manajemen sangan membantu siswa dalam mencapai proses industrialisasi tersebut, dimana dengan SIM siswa akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang ada pada sekolah tempat siswa belajar.
Menurut Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd, pendidikan kejuruan memiliki kaitan langsung dengan proses industrialisasi, terutama bila dikaitkan dengan fungsinya memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan dpat diandalakn serta punya visi perhatian yang sungguh-sungguh kepada pengembangan teknologi. Dalam hal ini Sistem informasi Manajemen sangan membantu siswa dalam mencapai proses industrialisasi tersebut, dimana dengan SIM siswa akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang ada pada sekolah tempat siswa belajar.
B.
Batasan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka permasalahan
yang akan diangkat dalam kajian ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah
tujuan dari Sistem Informasi Manajemen
2.
Bagaimana cara
memperoleh informasi yang baik
3.
Apa
kaitannya sebuah system informasi dengan seorang manajer
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Kejuruan (MPK)
2.
Mengetahui
dan mengerti tentang Sistem Informasi Manajemen
3.
Mengetahui
informasi – informasi apa yang dibutuhkan oleh seorang manajer
4.
Mengetahui
tujuan dari Sistem Informasi Manajemen
5.
Mengetahui
informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian
6.
Mengetahui
informasi pengambilan keputusan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Informasi
Dalam kehidupan
masyarakat luas kata “Informasi“ pada umumnya sudah tidak dipandang dalam
istilah yang asing lagi. Ada yang mengartikan informasi adalah sebuah berita
atau keterangan yang diidentikkan dengan sebuah data. Dalam
manajemen istilah informasi mempunyai sutau pengertian khusus.Tidak diartikan
sebagai fakta – fakta dan gambar – gambar yang pada umumnya dikumpilkam, dan
disimpan dalam organisasi. Jenis fakta dan gambar yang bersifat umum ini disebut
data. Dengan demikian data merupakan bahan untuk menjadi
informasi setelah diproses dengan prosedur, teknik dan cara sesuai dengan
kepentingannya.Jadi informasi berarti bahan – bahan yang secara khusus dipilih
dan dipersiapkan untuk suatu masalah tertentu, pada waktu tertentu untuk
mencapai suatu tujuan atau sasaran yang pasti.
Sistem informasi
dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat
didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai
biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen
atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi
Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi
menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa
yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang
mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan
segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam
suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai
agar memberikan manfaat yang maksimal.
Menurut Shrode dan Voich (1994), Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif. Sedangkan Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Mcleod (1995) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Menurut Shrode dan Voich (1994), Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif. Sedangkan Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Mcleod (1995) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Penerapan sistem
informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan
informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai
tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari
berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga
aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input),
pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan
keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk
atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data),
baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan
berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki
arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau
aktivitasaktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan
umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di
tahap input berikutnya.
Dengan kata lain, sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri, merupakan data yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti makna (worth). Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi.
Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi informasi yang penting, dibutuhkan, dan berarti bagi pengambilan keputusan, baik menyangkut kegiatan organisasi maupun manajerial. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM adalah:
Dengan kata lain, sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri, merupakan data yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti makna (worth). Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi.
Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi informasi yang penting, dibutuhkan, dan berarti bagi pengambilan keputusan, baik menyangkut kegiatan organisasi maupun manajerial. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM adalah:
b.
Perlu
diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan
c. Perlu
ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan.
d.
Perlu
ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan
e.
Perlu
komunikasi informasi itu secara tepat, terpercaya kepada para pengguna
Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainya, yaitu:
Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainya, yaitu:
a. Uniformity
b. Lengkap
c. Jelas
d. Tepat
waktu
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. Pertanyaanya adalah SIM yang efektif itu bagaimana? SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang baik. Hal tersebut dapat dicapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya. Informasi yang berlebihan dan tidak akurat, dan tidak tepat waktu, selain biayanya mahal, juga tidak berguna.
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. Pertanyaanya adalah SIM yang efektif itu bagaimana? SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang baik. Hal tersebut dapat dicapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya. Informasi yang berlebihan dan tidak akurat, dan tidak tepat waktu, selain biayanya mahal, juga tidak berguna.
Konsep sistem informasi
manajemen tersebut mempunyai beberapa karakteristik :
1.
Dalam
organisasi terdapat suatu bagian khusus sebagai pengelola SIM
2.
SIM
merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian di dalam organisasi yang terpusat di bagian SIM.
3.
SIM
merupakan jalinan hubungan antara bagian dalam organisasi melalaui satu bagian
SIM.
4.
SIM
merupakan segenap proses yang mencangkup :
a.
Pengumpulan
data
b.
Pengelola
data
c.
Penyimpanan
data
d.
Pengam
bilan data
e.
Penyebaran
informasi dengan cepat dan tepat
5.
SIM
bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar
serta pimpinan dapat membuka keputusan dengan cepat dan tepat
Seperti
yang sudah tersirat dalam uraian di atas, bahwa tujuan didirikannya SIM itu
adalah untuk memadukan pikiran dan tindakan para pimpinan dalam menangani
organisasi karena di dasarkan kepada informasi yang di susun secara sitem.
Murdick (1982, h 23) secara terinci mengemukakan tujuan SIM itu adalah untuk
meningkatkan majemen yang di dasarkan kepada berita
setempat-setempat/sepotong-sepotong, instuisi dan pemecahan masalah yang
terisolasi kepada manajemen yang di dasarkan kepada informasi secara system,
pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat canggih dan pemecahan masalah
secara system.
Dengan
demikian yang di maksud dengan Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan
prosedur pengolahan data dengan maksut memberikandata kepada manajemen setiap waktu
diperlukan dengan cepat dantepat untuk dasar pembuatan keputusanndalam rangka
mencaai tujuan organisasi.
B.
Komponen
Sistem Informasi Manajemen
Seperti
yang di kemukakan oleh Idochi Anwar bahwa ada tiga unsur yang membentuk Sistem
Informasi Manajemen (SIM) yaitu management, information, dan system.
a.
Sistem
Yang di maksud system adlah
seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih yang saling berhbungan dan
saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai tujuan bersama. Sekolah
misalnya dapat di pandang sebagai bagian dari perumahan yang khusus dipakai
untuk belajar oleh para siswa. Atau sekolah itu juga dipandang sebagai satu
kesatuan tempat belajar para siswa yang mempunyai kaitan dengan lingkungannya.
Cara memandang inilah yang diebut cara memandang secara system atau memikirkan
sekolah itu sebagai system.
Jika suatu system tertentu
diidentifikasi, maka sering terdapat sejumlah system yang lebiih kecil, yaitu
yang di namakan subsistem. Hersey (1978, h.8) membagi organisasi menjadi empat
subsistem yaitu sub system struktur, teknologi, manusia dan informasi dengan
tujuan ada di tengah-tengah. Sementara itu Kast (1974) menyatakan organisasi
sebagai sub system lingkungannya yang lebih besar yang berorientasi kepada
tujuan, yang mencakup subsistem teknik, struktur, psikologi social dan
manajemen. Pandangan kedua ini di dukung pula oleh Johnson (1973, h. 43). Dan
ada pula ahli lain yang tidak menyebutkan bagia-bagian organisasi itu sebagai
subsistem tetapi dengan elemen-elemen organisasi yaitu elemen tujuan,
orang-orang, struktur, teknik, informasi (Shrode, 1974, h. 8)
Dengan menggunakan pendekatan
system dalam proses manajemen, di harapakan engelolaan data dapat di hasilkan
informasi yang cepat, tepat dan akurat dengan melalui analisis yang rasional
dan ilmiah. Terutama sangat di butuhkan di organisasi yang sangat besar
memiliki berbagai devisi/bagian dan semua itu tertuju pada tujuan yang sama.
b.
Informasi
Komponen SIM yang kedua yaitu
informasi, yang merupakan unsur inti
dalam system informasi manajemen. Informasi sangat erat hubungannya dengan
data. Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum memahami arti
informasi akan
lebih baik memahami lebih dahuku data.
Data adalah hal, peristiwa atau
kenyataan lainnya apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk di jadikan
dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan
keputusan. Data adaah ibarat bahan mentah yang ealui pengolahan tertentu lalu
menjadi informasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan
informasi adalah “behavior initiating”, stimuli yang terjadi antara pengirim
dan penerima, dalam bentuk tanda atau sandi yang merupakan “output” dari
pengolahan data kemudian dijelaskan oleh Gordon B Davis (1974:32) bahwa :
Informasi
adlah data yang telah di olah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang akan datang.
Seperti
yang di kemukakan oleh Raymond Coleman dan M.J. Riley (1973:135), bahwa:
Kriteria
bagi suatu system informasi manajemen yang efektif adalah bahwa system tersebut
dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu, dan yang penting artinya bagi
perencanaan, analisis dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan
pertumbuhan organisasi.
Perlu
dipahami bahwa informasi yang di maksud dalam penelitian ini adalah data-data
yang telah di olah menjadi bentuk yang bermakna bagi penerima dan berguna bagi
pembuatan keputusan-keputusan, sekarang dan yang akan datang.
Semua kegiatan memang memerlukan
data, serta sebaliknya setiap pekerjaan juga akan menghasikan data.
Dikatakan bahwa data adalah
fakta-fakta kegiatan organisasi dengan unit-unitnya. Untuk keperluan penulisan
data di kertas atau kartu dan pemasukan data ke kompuer, maka data dapat di
kelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Data
Statis
Data
statis adalah jenis data yang pada umumnya tidak berubah atau jaran berubah,
misalnya identitas nama (orang, organisasi, atau tempat), kode-kode nomor
(nomor: kartu penduduk, rekening, pegawai/kayawan, siswa/peserta didik,
asuransi, kartu kredit, nomor telepon, dan sebagainya), dan alamat.
b. Data
Dinamis
Data
dinamis adalah jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi waktu yan
singkat (harian) atau agak lama (semesteran) dan lain-lain. Data jenis ini
sering mengalami peremajaan (updating) data. Contoh data tersebut seperti data
tabungan, data gaji, data kepangkatan, data nilai siswa, IPK mahasiswa, dan
sebagainya
Berdasarkan sifatnya
data di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a. Data
Kuantitatif
Data
kuantitatif merupakan Jenis data dengan menggunakan hitugan bilangan, misalnya 5
ekor, Rp 1000, satu juta, 25%, 10 digit dan sebagainya
b. Data
Kualitatif
Data
kulaitatif meruapakan data yang tidak di hitung dengan hitungan bilangan tetapi
di ukur dengn kata-kata bernilai misalnya banyak, kecil, sedikit, rendah,
manis, cantik, mahal, tinggi, panjang, berat an sebagainya.
Berdasarkan sumbernya maka data di elompokkan
menjadi dua yaitu :
a. Data
Internal
Data
internal yaitu data yang berasal dari organisasi itu sendiri yaitu organisasi
pusat dan cabang-cabangnya.
b. Data
eksternal
Data
eksternal yaitu data yang berasal dari sumber-sumber yang berada di luar
organisasi itu sendiri.
Sebagaimana telah di jelaskan di atas bahwa
sumber-sumber data itu ialah di dalam organisasi dan di lingkungan organisasi,
secara visual di gambarkan sebagai bahan (Johnson, 1973, h. 111 dengan penyesuaian).
Pada bagan ini nampak bahwa data dari
dalam bersumber pada empat tingkatan yaitu pada manajer tertinggi, pada para
manajer madya, pada para manajaer terdepan dan padapara bawahan. Data itu
berlalu lalang pada ke empat tingkatan itu. Sedangkan data dari luar dapat pula
masuk ke dalam organisasi itu atau mempengaruhinya melalui keempat tingkata
tadi. Semua jenis data ini harus diambil oleh para pengumpul data.
Berdasarkan
isinya maka baik data iternal maupun data eksternal dapat dibagi menjadi empat
kelompok yaitu : (a) Catatan kegiatan, (b) Hasil penelitian, (c) Data
lingkungan, (d) Data peraturan.
Pengelompokan
tersebut apat di lustrasikan sebagaimana gambar berikut :
Berguna atau tidaknya suatu informasi
tergantuk pada beberapa hal, seperti yang di kemukakan oleh George R. Terry
yang di kutip oleh Moekija (1991:7) yaitu :
a. Tujuan
si penerima
Apabila
informasi itu tujuannya untuk memeri bantuan maka informasi itu harus membantu
si penerima dalam apa yang di usahakan untuk memperolehnya
b. Ketelitian
penyampaian dan pengolahan data
Dalam menyampaikan dan
mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan
c. Waktu
Apakah informasi itu
masih up to date?
d. Ruang
dan tempat
Apakah informasi itu
tersedia dalam ruangan atau temoat yang tepat
e. Bentuk
Dapatkah informasi itu
digunakan secara efektif? Apakah informasi itu menunjukkan hubungan-hubungan
yang di perlukan, kecenderungan, dan bidang-bidang yang memerlukn perhatian
manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada
hubungannya.
f. Semantik
·
Apakah hubungan
kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas?
·
Apakah ada kemungkinan
salah tafsir
·
Jelaslah bahwa agar
informs itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada
waktu yang tepat dan dalam bentuk yang tepat pula.
C.
Pengolahan Sistem Manajemen
Manajemen
yang secara umum artinya pengendalian dan pemanfaatan semua faktor
dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu
prapta (objective) atau tujuan-tujuan tertentu dalam Manajemen Sistem
Informasi, Atmosudirdjo (1986:158). Sedangkan menurut Siagian (1989:5) Manajemen dapat
didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu
hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Menurut Terry dalam Manullang (2005:1) manajemen adalah pencapaian tujuan
yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
Jadi dapat disimpulkan manajemen adalah suatu pengendalian dan pengawasan
kegiatan/aktivitas orang atau kelompok orang dalam mencapai suatu tujuan
tertentu.
Manajemen
memiliki tugas untuk melaksanakan semua kegiatan yang dibebankan organisasi
kepadanya. Dengan demikian terjadilah pembagian tugas oleh pemimpin kepada
bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.
1.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Ada dua
pihak yang terlibat langsung dalam mengembangkan sistem informasi untuk
manajemen suatu organisasi yaitu analisis sistem dan manajer. Adapun langkah
yang ditempuh untuk mengembangkan sistem informasi meliputi:
·
Studi fisibilitas
·
Menentukan persyaratan sistem
·
Merancang dan menerapkan sistem
·
Perubahan keorganisasian
·
Pengetesan solusi
·
Konservasi
·
Manajemen proyek
2.
Proses Pengelolaan Data Dalam Sistem Informasi Manajemen
Proses kerja
Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu alur proses yang kontinu dari mulai
perencanaan sampai dengan umpan balik. Moekijat
(1991:41) mengemukakan bahwa: untuk menentukan jaringan yang efektif bagi
suatu Sistem Informasi Manajemen telah disarankan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
·
Data atu informasi apakah yang dibutuhkan?
·
Bilamana data atu informasi apakah
yang dibutuhkan?
·
Siapa yang membutuhkan?
·
Dimana data atau informasi dibutuhkan?
·
Berapa biaya data atau informasi
itu?
Pembahasan secara teoritis tentang pemrosesan data, yang
meliputi:
a. Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
sebagai berikut:
1.
Melalui pengamatan secara langsung
2.
Melalui Wawancara
3.
Melalui perkiraan
koresponden
4.
Melalui daftar pertanyaan
b. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses
kegiatan pikiran dengan bantuan tangan atau suatu peralatan dengan mengikuti
serangkaian langkah – langkah perumusan atau pola tertentu, untuk mengubah data
tertentu menjadi berbentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih berguna.
Aktivitas-aktivitas dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1) Capturing, yaitu
pencatatan data dari suatu peristiwa dalam suatu bentuk, yaitu formuli-formulir
kepegawaian, pesanan-pesanan pembelian.
2) Verifying, yaitu
pemeriksaan, pengecekkan atau pengesahan data untuk menjamin agar data tersebut
dapat diperoleh dan dicatat secara cermat
3) Classivying, yaitu
menetapkan unsur-unsur data dalam kategori-kategori khusus yang memberikan arti
bagi sipamakai
4) Penyortiran, yaitu
menetapkan unsure-unsur data dalam suatu rangakai urutan khusus atau
rangkaian yang telah ditentukan sebelumnya.
5) Summairizing, yaitu
menggabungkan unsure-unsur data dalam salah satu dari dua cara, misalkan cara
matematika atau logika
6) Calculating, yaitu
penanganan data secara ilmu hitung atau logika.
7) Storing, yaitu menempatkan
data ke dalam suatu media penyimpanan, dimana data dapat dipelihara untuk
pemasukan dan pengambilan kembali apabila dibutuhkan.
8) Retrieving, yaitu
pencarian samapi ketemu dan mendapatkan tambahan bagi unsur-unsur data khusus
dari media dimana data-data tersebut disimpan
9) Reproduksi, yaitu
memperbanyak data dari seuatu media ke media lain
10) Disseminating-communicating,
yaitu penyebaran dan pemindahan data dari suatu tempat ke tempat lain.
c. Penyimpanan Data
Tujuan penyimpanan data adalah :
1. Sewaktu-waktu diperlukan bagi
pemecahan persoalan dapat dengan mudah diambil
2. Menjaga dan memelihara fisik arsip
atau dokjumen agar terlindung dari kemungkinan rusak atau hilang
d. Pengeluaran Data
Yang dimaksud pengeluaran data
adalah memindahkan data dari bagian SIM ke bagian yang membutuhkan terutama
pada pembuatan kebijakan.Data informasi yang dikeluarkan, disesuaikan dengan
kebutuhan, pengeluaran data ini adalah bukan hanya pengeluaran dari computer
atau dari alat – alat pengolahan data atau informasi, tetapi dari bagian
pengelolaan Sistem Informasi Manajemen data dan informasi pada bagian lain atau
pada pembuat kebijakan.
D.
Studi Kasus Sistem Informasi Manajemen
1. Bagaimana perangkat genggam nirkabel milik para
eksekutif Unilever berhubungan dengan kinerja bisnis perusahaan?
Perangkat genggam nirkabel yang digunakan
para eksekutif Unilever dapat meningkatkan produktivitas mereka. Perangkat
tersebut dapat mengirim suara dan data, beroperasi pada jaringan nirkabel yang
berbeda, dapat melihat lampiran e-mail. Sehingga dapat memudahkan para
eksekutif Unilever dalam melakukan kinerja bisnis perusahaan.
2. Dampak potensial dari penerobosan sistem keamana
di Unilever :
Perangkat genggam nirkabel mudah
hilang atau dicuri karena begitu portabel dan dapat ditembus oleh hacker dan
pihak luar lainnya. Mengunduh data atau pesan yang tidak ditorisasi dapat
membawa masuk malware yang berbahaya bagi sistem.
3. Faktor manajemen, organisasi dan teknologi apa
yang harus ditangani dalam mengembangkan kebijakan pengamanan dan prosedur bagi
perangkat genggam mirkabel Unilever?
Membuat larangan-larangan otomatis, seperti tidak
boleh membuka lampiran e-mail yang dikirim dari PC pengguna. Ini mengurangi
kesempatan virus menulari jaringan perusahaan. Pengaturan pengamanan ini juga
mencegah penggunaan layanan e-mail atau browser Web alternatif.
4. Apakah mengizinkan para eksekutif Unilever
menggunakan BlackBerry dan telepon genggam merupakan ide yang baik? Mengapa
atau mengapa tidak?
Mengizinkan para eksekutif Unilever menggunakan BlackBerry dan telepon
genggam merupakan ide yang baik karena dapat memudahkan para eksekutif dalam
berkomunikasi dan dapat meningkatkan produktivitas.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungsi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi atau perorangan.Informasi adalah data yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki arti dan makna. Sedangkan data merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi yang belum dianalisis.
Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungsi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi atau perorangan.Informasi adalah data yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki arti dan makna. Sedangkan data merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi yang belum dianalisis.
Sistem informasi dalam suatu pemahaman
yang sederhana dapat didefinisikan
sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam
suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi
Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai
pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa
yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan
datang tentang organisasi tersebut. Sistem informasi memuat berbagai informasi
penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di
lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu
data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang
mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam
atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami,
lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan
baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal.
Penerapan sistem informasi di dalam suatu
organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan,
khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen.
Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan
manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem
Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di
dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing),
dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi
yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi,
analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan
di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk mengkonversi
bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran
dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan
menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Dewasa ini, sistem informasi yang
digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based
information system). Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa
dengan penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer,
informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu,
sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd Implementasi Manajemen Strategi Dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd Implementasi Manajemen Strategi Dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Iwa
Sukiswa, Penerbit Tarsito Bandung Dasar – Dasar Umum Manajemen Pendidikan.
3. Dr.Ibrahim Bafadal, M.Pd. Manajemen Perlengkapan Sekolah.
3. Dr.Ibrahim Bafadal, M.Pd. Manajemen Perlengkapan Sekolah.
4. Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan BPKP dalam rangka Diklat
Sertifikasi JFA Tingkat Ketua Tim tahun
2007 SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN.
5. Pidarta, DR.Made. (1998). MANAJEMEN PENDIDIKAN
INDONESIA. Jakarta : PT Bina Aksaraa.
6. Online, http://chinthaoktowanti.blogspot.com/2009/01/studi-kasus.html.
7. Pidarta, made.1988.Manajemen Pendidikan Indonesia.Jakarta : PT. Bina Aksara.
8. Tilaar,H.A.R. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung : Remaja Rosdalinaya.
6. Online, http://chinthaoktowanti.blogspot.com/2009/01/studi-kasus.html.
7. Pidarta, made.1988.Manajemen Pendidikan Indonesia.Jakarta : PT. Bina Aksara.
8. Tilaar,H.A.R. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung : Remaja Rosdalinaya.
9. Suhardan,
Dadang, (1982), Administrasi Kantor Sekolah, Jurusan Adpen FIP IKIP Bandung,
10. Sutisna,
Oteng, (1990), Filsafat dan Ilmu Dalam Pendidikan, Mimbar Pendidikan
.(nomor 4-IX), University Press IKIP
Bandung,
11. Westra,
Pariata, Dkk, (1977), Ensiklopedi Administrasi, Jakarta Gunung Agung.
12. Zilkifli
Amsyah, (1997), Manajemen Sistem Informasi, Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama.